Rabu, 03 Juni 2015

Cerpen ~ Cinta Abadi


Disuatu sore yang cerah, terlihat seorang pemuda sedang berjalan menuju kamarnya, dia sangat merasa kecapean setelah seharian beraktifitas dan melakukan kegiatan extra kulikuler di kampusnya. Belum berapa lama dia mengiistirahatkan tubuhnya, tiba - tiba terdengar suara...

"Andre,,, turun, Nak."

"Ada apa sih ma?" teriak pemuda yang bernama Andre

"Udah, kamu buruan turun kesini."

Mendengar ucapan mamanya dengan sedikit bermalas - malasan Andre melangkah turun "Ada apa sih ma? Andre tuh ca...." kata - kata Andre terputus ketika melihat sosok wanita cantik yang sedang duduk di ruang tamu menunggu kehadirannya. Saat wanita itu melihat Andre, dia langsung memberikan senyum manis yang sudah lama sekali tidak pernah di lihat oleh Andre. Seketika rasa capek yang di rasakan Andre menghilang.

"Lena,,,??" ucap Andre tak percaya saat melihat orang yang paling ia sayangi, yang telah menghlang selama 3 tahun. Dia adalah Lena, cinta Pertama Andre.

"Hy,,,, Ndre." sapa gadis itu.

mendengar ucapan yang keluar dari gadis itu, Andre kemudian berlari menuju ke arah di mana gadis itu duduk dan langsung memeluknya. "Lena,,, kapan kamu pulang? Aku kangen banget sama kamu."

Melihat kejadian itu, Mamanya Andre memberikan sedikit pengertian kepada anaknya yang sedang larut dalam kerinduan. "Lena, Tante pamit kebalakang ya."

Ya sudah tiga tahun terakhir ini Lena pergi ke singapura untuk berobat, akan tetapi Andre tidak mengetahui penyakit apa yang sedang di derita oleh Lena.

"Aduh, sakit, Ndre" rintih Lena yang kesakitan karena pelukan Andre yang begitu kuat.

"Eh, sorry, Len. Habisnya aku kangen banget sama kamu." kata Andre sambil tersenyum memandang wajah Lena.

"Haha,,, biasa aja kali, Ndre. Gua tau kok, kalau gua tu ngangenin." ucap Lena sambil tertawa lepas.

"Ih, dasar" jawab Andre sambil mengacak - ngacak rambut Lena.

***

Andre mengajak Lena ke suatu tempat. Ya Andre mengajak Lena ke taman yang menjadi tempat Favorit mereka dulu.

"Aku gak nyangkan, kalau kamu bakal mengajak aku ku tempat ini lagi, Ndre."

"Memangnya kenapa? Kamu gak suka aku ajak ke tempat ini lagi?"

"Eh, gak kok, aku malah senang. Senang banget malah." ucap Lena sambil tersenyum

'Apa aku bisa terus bersamamu, Len? Apa aku bisa terus melihat senyum manis ini?" Andre membatin.

Andre memegang tangan Lena dan dia bisa melihat raut wajah Lena yang seketika berubah menjadi kaget, perlahan wajah Lena mulai memerah. Dan Andre tersenyum kecil. "Tiga tahun aku menunggu saat - saat seperti ini, Len. Aku ingin mengatakan sesuatu sama ke kamu sebelum semuanya terlambat." Andre melihat raut keheranan di wajah Lena, orang yang Andre sayangi.

"Ngomong apaan?" tanya Lena dengan penuh rasa penasaran.
ndre tersenyum lembut dan tetap memegang tangan Lena. "Apa kamu tahu perasaanku selama ini ke kamu?"

Lena menatap Andre, dia tak tahu apa maksud dari ucapan Andre barusan. "Aku sayang banget sama kamu, Len... Sayang banget... Apa kamu tidak tahu? Apakah sikap aku selama ini belum bisa membuktikan bahwa aku sayang banget sama kamu?" kata rio mengungkapkan perasaan kepada Lena.

Lena semakn tidak mengerti, "Loe nembak gue???" tanya Lena penuh dengan rasa heran.

Andre hanya tersenyum sebagai untuk menjawab pertanyaan Lena 'Iya'

"Hmm,,, aku pikir dulu boleh gak?"

"Boleh, tapi jangan lama - lama ya, takutnya nanti aku terlanjur pergi" kata Andre.

"Pergi?" kamu mau pergi kemana? Mau pndah?" tanya Lena dengan raut wajah yang sedih

"Bukan... Sudahlah, kamu gak perlu tahu... Pokoknya aku tunggu jawaban dari kamu" kata Andre mantap.

Suasana menjadi sepi sesaat, namun suara dering yang keluar dari handphone Lena membuyarkan suasana sepi itu.

"Halo..." Lena mengangkat telponnya "Iya, ntar dulu deh, Ma... Ih,,,, Iyadeh aku pulang sekarang" Lena menutup telponnya.

Dengan sedikit mendesah, Lena berkata kepada Andre. "Antar aku pulang, Ndre"

Andre menatap heran. "Loh, kenapa? baru juga sebentar.?"

"Tapi aku di suruh pulang."

"Ooh, iya deh, aku antar kamu pulang. Tapi jangan lupa dengan jawaban kamu ya" ucap Andre mengingatkan Lena.

"Siiap, bos" jawab Lena sambil tertawa.

"Apa aku bsa ninggalin kamu, Len? Apa aku bisa lihat kamu sedih kalau aku ninggalin kamu nanti?" kembali Andre membatin.

***

Andre gelisah, karena sudah seminggu belakang ini tak ada kabar dari Lena. Seminggu setelah hari dimana Andre menyatakan cinta kepadanya. Apa dia melupakan Andre? Atau Lena kembali lagi ke singapura? Lalu bagaimana dengan jawaban dari pertanyaan Andre?

Tiba - tiba kepala Andre terasa pusing, darah segar menetes dari hidungnya. "Oh Tuhan, mengapa penyakitku semakin parah saja..." Andre membatin

Andre membuka embali map merah pemberian dokter tadi siang. Di dalam map itu tertulis, Kangker otak stadium akhir.Andre mengelap hidungnya dengan tangan dan kemudian mengambil motornya kemudian segera melaju ke rumah Lena.

Setelah Andre tiba di rumah Lena, Andre melihat ramai sekali orang di rumah itu. Andre turun dan mulai melangkah menuju halaman rumah Lena "Kenapa semua menangis? Ada apa ini?" pikir Andre.

Saat Andre melangkah masuk kedalam rumah Lena, betapa kagetnya Andre melihat sosok seorang yang dia sayangi tengah terbarng tak bernyawa. Seketika air matanya mengalir membasahi pipinya.

"Lenaaaa....." tangis Andre pecah. Andre tak bisa menahan airmatanya lagi. Andre terpukul, Andre tak bsa menerima kenyataan.

Dari arah dalam kamar Andre melihat Anita, adiknya Lena keluar menghampiri Andre. Dia memberikan sepucuk surat kepada Andre. Segera Andre membuka surat itu.

Dear Andre

Maafkan aku ya, aku harus pergi meninggalkanmu. Maaf karna selama ini aku tidak pernah cerita tentang penyakitku ke kamu. Aku cuma tidak mau melihat kamu sedih. Maaf aku tidak bisa menghabiskan saat terakhirku bersamamu dan aku yakin kalau kamu bisa tanpa aku...

Kamu mau tahu jawabanku? Aku mau, Ndre. Aku juga sayang sama kamu. Sudah lama sekali aku menunggu kamu menyatakan cintamu ke aku. Tapi kenapa baru sekarang?

Aku sayang sama kamu, Ndre. Aku cintakan kamu, Ndre. Tetap tersenyum ya pangeranku...

I Love You Forever

Byee...

Tangis Andre semakin kenceng, Andre berlari menuju jasad Lena yang tergeletak lemas. Andre mengguncangkan tubuh Lena, berharap Lena bangun dan memeluk Andre. "Lenaaa... bangun,,, bangun Lena..."

Tak lama kemudian Andre merasakan pusing yang teramat sangat, Andre merasakan hidungnya di aliri oleh darah segar. Matanya kemudian tak dapat melihat apa - apa dan kemudian semua menjadi gelap.

Andre melihat Lena tersenyum kepadanya, mengajak Andre menuju ke keabadian. Andre memgang tangan Lena dan mengikutinya menuju Surga.

Cinta abadi

Penulis Yunus Man



Tidak ada komentar:

Posting Komentar