Kamis, 14 Mei 2015

Cerpen ~ Pembuktian Cinta

Heru, terkenal di sekolahnya sebagai seorang cowok Play boy. Dia terkenal sebagai seorang cowok yang tidak pernah memikirkan perasaan perempuan. Di sekolah di mana dia menuntut ilmu, sudah banyak cewek yang menjadi mangsanya. Akhirnya dia mengerti arti arti cinta.

Hari - hari berjalan seperti biasanya di sekolah tempat Heru bersekolah, deketin cewek, godain cewek pacar berserakan di mana - mana... Itu sudah jadi hal biasa bagi Heru. Sampai suatu hari, dia mendengar ada seorang anak baru di sekolahnya. Airin, seorang cewek cantik, manis, pinter dan judes. Dan sekarang menjadi incaran Heru.

Dalam menjalankan aksinya/PDKT Heru mengalami sedikit kesulitan. Karena, Airin anaknya benar - benar judes. Hal inilah yang membuat Heru menjadi sangat penasaran dan ingin mendapatkannya.

Sifat Airin beda dengan cewek - cewek lainnya, dan inilah yang membuat Heru benar - benar jatuh cinta dengannya. Hingga seorang Heru sang Play boy sampai mabuk kepayang olehnya. Heru sempat berpikir "Inikah yang dinamakan cinta?"

Segala cara telah di lakukan Heru untuk mendapatkan cintanya Airin. Akan tetapi tetap saja Airin tidak pernah menghiraukan perasaan Heru. Karena, dia tahu siapa Heru sebenarnya...

Tiga bulan sudah berlalu Heru tetap mempertahankan rasa cintanya dan tetap berusaha mendapatkan hati Airin. Hingga pada suatu hari, saat semua murid sudah beranjak pulang, Heru tetap duduk di kelasnya dan enggan beranjak dari duduknya. Dia sempat berpikir "Apa yang salah dariku? Hingga sedikit pun Airin tidak mau menggubris ku." tanpa dia sadari ternyata Airin sudah tegak berdiri di depan kelasnya. Dia melihat Heru yang sedang murung.

"Kenapa kamu belum pulang?" tanya Airin

"Gak apa - apa kok, Airin. Aku cuma sedikit bingung."

"Bingung kenapa?''

"Aku sudah melakukan segala cara untuk mendapatkan kamu. Jangan untuk menggubris perasaanku. Untuk berbicara denganku saja baru kali ini..."

"Apa kamu benar - benar sayang sama aku?" Airin kembali bertanya

"Aku benar - benar sayang sama kamu, Airin. Apapun akan aku lakukan untuk kamu. Yang penting kamu mau menerima aku."

"Buktikan."

"Harus dengan apa aku membuktikannya?"

"Aku punya sebuah cincin pemberian ibuku. Tapi, cincin itu terjatuh ke dalam danau di belakang sekolah ini, aku mau kamu ambilkan cincin itu sebagai bukti cintamu."

"Oke... Besok aku akan bawa cincin itu ke kamu."

"Aku tunggu." jawab Airin kemudian beranjak pergi meninggalkan Heru. Namun di dalam hatnya Airin menggerutu. "Cowok play boy kalau tidak di beri pelajaran gak bakalan kapok."

Tanpa berpikir panjang Heru kemudian pergi kebelakang sekolah, untuk mengambil cincin itu, padahal dia sadar kalau dia tidak bisa berenang. Heru melepas seragamnya dan langsung masuk ke dalam danau itu untuk mencari cincin milik Airin, Heru berhasil menemukan cincin itu. Akan tetapi, sesuatu terjadi kepada dirinya. Heru kehabisan nafas dan dia tidak bisa keluar dari danau itu sampai dia tenggelam di danau itu.

Dua hari telah berlalu...

Airin baru tersadar kalau dia nyuruh Heru untuk mencari cincinnya di danau. Saat itu Airin sedang ngobrol dengan teman baiknya, "Dasar cowok play boy.. Di suruh buktikan cintanya dia gak bisa. Malah sudah dua hari tidak masuk sekolah, dasar pengecut."

"Memangnya kamu suruh Heru ngapain?" tanya Resti teman baiknya Airin

"Aku suruh dia untuk mengambil cincinku yang terjatuh di danau belakang sekolah."

"Hah... Apa? Kamu serius, Airin?" jawab Resti dengan nada kaget.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Heru itu tidak bisa berenang, lagian danau itu dalam banget."

Dengan perasaan yang panik, Airin kemudian berlari menuju ke belakang sekolah untuk melihat danau itu... Setibanya di danau. Terdengar suara Airin berteriak dengan lantangnya. "Heru,,, Maafkan aku...." Semua murid beserta Guru kemudian berlarian mendekati Airin karena mereka mendengar suara Airin.

Hal buruk memang menimpa sang play boy Heru di temukan mengambang dan sudah tak bernyawa lagi. Hingga tubuh Heru di keluarkan dari danau itu oleh para Guru, Airin tak hentinya menangis sambil memeluk Heru. Dan sebagai bukti cinta Heru ke Airin di tangan Heru yang sudah tak bernyawa, masih ada sebuah cincin yang di genggam yang membuat Airin makin menyesali perbuatannya yang telah menyuruh Heru mencari cincinnya.

Selesai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar